masukkan script iklan disini
PROBOLINGGO, SUARARAKYAT – Praktik prostitusi yang berlangsung di Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, kian meresahkan warga. Lokalisasi yang telah lama beroperasi secara terselubung ini disebut-sebut mendapat perlindungan dari sejumlah oknum lembaga dan tokoh berpengaruh, sehingga terus berjalan tanpa tindakan tegas dari pemerintah daerah.
Sejumlah warga yang ditemui tim media di lokasi mengungkapkan kekhawatiran mereka. “Sudah lama tempat itu ada, mas. Tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa karena katanya ada yang membekingi. Kami cuma rakyat biasa,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, Kamis (22/5).
Keresahan warga semakin dalam karena dugaan adanya setoran rutin dari para pengelola warung remang-remang kepada seorang tokoh yang disebut sebagai “Pak T”, yang disebut-sebut sebagai ketua paguyuban lokalisasi. “Setiap bulan mereka setor, makanya tempat itu tak pernah diganggu,” lanjut warga tersebut.
Warga mengaku bersyukur saat sejumlah awak media mendatangi lokasi dan menggali informasi langsung dari masyarakat. “Kami senang ada wartawan yang peduli. Mungkin lewat media, suara kami bisa sampai ke telinga pejabat,” tutur seorang ibu rumah tangga dengan mata berkaca-kaca.
Namun hingga kini, belum ada tindakan nyata dari pemerintah Kabupaten Probolinggo. Keberadaan tempat prostitusi di wilayah Banjarsawah terkesan dibiarkan, bahkan telah menjadi rahasia umum. Warga menilai pemerintah kabupaten dan desa seperti tutup mata atas keresahan yang terus terjadi.
“Kami berharap Satpol PP dan pemerintah kabupaten segera menindak. Kalau dibiarkan, ini bisa jadi bom waktu,” ujar warga lainnya.
Tim media juga mencatat adanya permintaan warga agar dilakukan penutupan total terhadap praktik prostitusi di wilayah itu demi ketenteraman dan moral generasi muda.
“Kami akan terus mengawal dan menyuarakan keluhan warga. Jangan sampai masyarakat kecil terus-menerus dikalahkan oleh kekuasaan dan kepentingan,” ujar salah satu jurnalis dari Kaperwil Jatim yang berada di lapangan.