masukkan script iklan disini
LUMAJANG – Fenomena penggunaan Modin alias mobil dinas berplat merah di luar kepentingan kedinasan kembali terjadi di Kabupaten Lumajang.
Dua unit kendaraan dinas dengan nomor polisi N 1248 YP dan N 1173 YP kedapatan digunakan menghadiri acara pernikahan pada hari Sabtu, 11 Oktober 2025 sekitar pukul 15.00.
Padahal, kendaraan dinas sejatinya merupakan fasilitas kerja yang diperuntukkan bagi kegiatan resmi pemerintahan. Namun, faktanya di Lumajang, mobil dinas seolah sudah menjadi kendaraan pribadi yang bebas digunakan pejabat dan ASN ke mana saja, bahkan di hari libur.
Menurut Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995, kendaraan dinas berplat merah hanya boleh digunakan pada hari dan jam kerja, yakni Senin hingga Kamis pukul 07.30 – 16.00 WITA, serta wajib digunakan dalam kondisi berseragam dinas. Penggunaan di luar jam dan hari kerja hanya dapat dilakukan dengan izin resmi dari pimpinan instansi.
Selain itu, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 87 Tahun 2005 secara tegas mengatur bahwa kendaraan dinas:
1. Hanya digunakan untuk kepentingan dinas yang menunjang tugas pokok dan fungsi.
2. Dibatasi penggunaannya pada hari kerja kantor.
3. Hanya digunakan di dalam kota, kecuali atas izin tertulis dari pimpinan instansi.
Jika aturan ini dilanggar, ASN yang bersangkutan dapat dikenai sanksi disiplin sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Sejumlah warga Lumajang menilai, praktik semacam ini menunjukkan lemahnya pengawasan terhadap penggunaan kendaraan dinas di daerah.
“Kalau sudah begini, wajar kalau masyarakat jadi heran. Kendaraan dinas itu bukan mobil pribadi. Harusnya ada tindakan tegas,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.
Ia juga menambahkan, pihak media dan jurnalis perlu dilibatkan dalam setiap proses klarifikasi agar penggunaan fasilitas negara dapat diawasi bersama.
Kini publik menanti, apakah insiden MODIN ke acara nikahan ini akan benar-benar ditindak sesuai aturan, atau justru kembali dibiarkan lewat begitu saja.
