• Jelajahi

    Copyright © Suara Rakyat
    Best Viral Premium Blogger Templates

    RSUD dr Moch Saleh


    Inspektorat Probolinggo



    Latest Post

    Iklan

    ‎Satpol PP Selayar: Mandul, Lalai, dan Bungkam—Korban Ternak Liar Menangis Tanpa Keadilan

    , Minggu, Mei 25, 2025 WIB Last Updated 2025-05-25T01:54:28Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Ilustrasi menggambarkan keluarga korban di Desa Pamatata yang menatap kebun mereka yang rusak akibat ternak lepas. Meski perkara telah diputus di pengadilan, ganti rugi tak kunjung diberikan. Satpol PP Selayar dinilai bungkam dan lalai dalam menjalankan penegakan perda.
    ‎Selayar, Suararakyat.my.id — Keluarga Fika, warga Desa Pamatata, Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar, menyuarakan kekecewaan mendalam terhadap kinerja penyidik Satpol PP Selayar yang dinilai abai dan tidak profesional. Hingga kini, mereka belum menerima ganti rugi atas kerusakan kebun yang diakibatkan oleh ternak lepas milik Daeng Masuang, meskipun perkara pelanggaran Perda Nomor 7 Tahun 2022 telah diputus oleh Pengadilan Negeri Selayar.
    ‎Sidang perkara yang digelar Selasa (29/4/2025) telah menyatakan pemilik ternak bersalah. Namun, hingga saat ini, tidak ada satu pun tindakan nyata yang dilakukan untuk memastikan hak-hak korban terpenuhi.
    ‎“Putusan sudah jelas, tapi ganti rugi belum juga kami terima. Lebih parahnya, penyidik Satpol PP yang kami hubungi tidak pernah merespons. Seolah-olah kami ini bukan korban, tapi pihak yang harus diam dan pasrah,” ujar salah satu anggota keluarga Fika kepada Pewarta 
    ‎Kerusakan yang terjadi meliputi hancurnya lahan perkebunan dan tanaman produktif. Keluarga Fika menilai penegakan Perda oleh Satpol PP Selayar hanya tegas di atas kertas, tapi lemah di lapangan.
    ‎Pihak keluarga mengaku sudah berulang kali mencoba menghubungi penyidik terkait, namun tak pernah mendapat tanggapan. “Panggilan tak diangkat, pesan tidak dijawab. Ini bukan hanya soal kelalaian, tapi bentuk nyata pengabaian,” tambahnya.
    ‎Hingga berita ini diturunkan, tidak ada klarifikasi resmi dari pihak Satpol PP Selayar. Publik pun bertanya-tanya: apakah penyidik Satpol PP masih menjalankan tugasnya, atau justru memilih diam di balik meja?
    ‎Keluarga Fika meminta Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar segera turun tangan dan menertibkan aparatnya sendiri. “Kalau penyidik tak mampu bekerja, copot saja. Jangan biarkan korban menunggu keadilan yang tak kunjung datang,” tegas mereka.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini