• Jelajahi

    Copyright © Suara Rakyat
    Best Viral Premium Blogger Templates

    RSUD dr Moch Saleh


    Inspektorat Probolinggo



    Latest Post

    Iklan

    Ketua Poktan, Perangkat Desa: Rangkap Masalah

    , Selasa, Mei 20, 2025 WIB Last Updated 2025-05-20T03:53:27Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Ketua Poktan, Perangkat Desa: Rangkap Masalah







    Probolinggo, SUARARAKYAT – Warga Desa Banjar Sawah, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, tengah diguncang kabar tak sedap. Seorang perangkat desa setempat, Toher, diduga kuat menyalahgunakan jabatannya dengan menjadi Ketua Kelompok Tani (Poktan), dan mengelola langsung anggaran bantuan tahun 2024 senilai ratusan juta rupiah.

    Padahal, dalam aturan yang berlaku, perangkat desa dilarang rangkap jabatan sebagai pengurus Poktan maupun Gapoktan. Alasannya jelas: konflik kepentingan. Namun, larangan itu tampaknya diabaikan.

    Yang jadi sorotan, Kepala Desa Banjar Sawah justru memilih bungkam. Tak ada klarifikasi. Tak ada bantahan. Muncul pertanyaan: Apakah sang kepala desa turut bermain?

    “Seekor ular tak akan bisa merayap bila kepalanya tak ada,” celetuk salah satu warga, menyindir dengan peribahasa yang menusuk.

    Dugaan penyimpangan ini mencuat setelah Ketua DPC LSM PENJARA Probolinggo, Samat, menyatakan akan turun tangan. “Kami mencium ada indikasi manipulasi atau mark-up anggaran. Diduga ada permainan antara oknum perangkat desa dan kemungkinan kepala desanya,” tegas Samat, Selasa (20/5/2025).

    Samat menyebut, kelompok tani menerima bantuan sekitar Rp300 juta. Dana itu, menurut klaim Toher, dibelikan tujuh unit kendaraan roda tiga (Tossa) dan alat semprot pertanian. Tapi ketika diminta bukti fisik, Tossa tak tampak batang setangnya.

    “Kami sudah minta ditunjukkan, tapi nihil. Bahkan jumlah dan spesifikasinya pun tidak jelas,” ujar Samat.

    Dihubungi melalui sambungan telepon, Toher berdalih. “Saya tidak tahu kalau aturannya begitu. Saya sudah jadi perangkat sebelum jadi ketua Poktan,” katanya, terkesan lepas tangan.

    Ia menyebut telah membeli dua unit Tossa 200 cc dan lima unit 150 cc. “Sprey juga ada, tapi saya lupa jumlahnya,” imbuhnya.

    LSM PENJARA menyatakan akan melaporkan kasus ini ke Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan mendesak Inspektorat turun tangan melakukan audit mendalam.

    Apakah ini hanya ulah satu oknum, atau ada konspirasi lebih besar di balik sunyinya sang kepala desa?

    (Bersambung)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini