• Jelajahi

    Copyright © Suara Rakyat
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Latest Post

    Iklan

    ‎SPBU 54.673.06 Kedungjajang Diduga Jadi Sarang Pungli, Tengkulak Diutamakan Demi Fee

    , Sabtu, Juni 28, 2025 WIB Last Updated 2025-06-28T11:45:16Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    SPBU 54.673.06 Kedungjajang Diduga Jadi Sarang Pungli, Tengkulak Diutamakan Demi Fee



    ‎LUMAJANG, SUARARAKYAT – Dugaan praktik pungutan liar (pungli) dan penyalahgunaan distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kembali mencuat. Kali ini terjadi di SPBU 54.673.06 yang berlokasi di Kedungjajang, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang. Sejumlah pengendara mengaku kecewa karena petugas SPBU diduga lebih memprioritaskan kendaraan milik tengkulak dibanding konsumen umum.
    ‎Menurut informasi yang dihimpun Kaperwil Jatim, pengisian BBM di SPBU tersebut diduga telah disalahgunakan oleh oknum staf dengan mengutamakan kendaraan yang secara terang-terangan bolak-balik melakukan pengisian dalam jumlah besar. Hal ini diduga kuat bagian dari praktik terstruktur dan telah berlangsung cukup lama.
    ‎ “Saya perhatikan ada kendaraan yang sama isi BBM sampai tiga atau empat kali, sementara kami yang hanya sekali saja harus mengantre lama. Ketika saya tegur petugasnya, tidak digubris. Saya curiga mereka sudah dapat fee dari para tengkulak,” ujar seorang konsumen yang enggan disebutkan namanya.
    ‎Ia juga mengungkap adanya transaksi pengisian BBM yang dinilai tidak wajar, seperti pengisian sepeda motor hingga Rp100 ribu hingga Rp120 ribu, bahkan mencapai Rp98 ribu.
    ‎“Saya kecewa berat. Ini jelas mencederai kepercayaan konsumen. Saya tidak tahu apakah manajer SPBU tahu atau malah sengaja membiarkan,” tambahnya.
    ‎Kaperwil Jatim yang mencoba mengonfirmasi hal ini kepada staf SPBU mendapati sikap tertutup. Petugas menolak memberikan klarifikasi dan meminta awak media untuk langsung menemui manajer atau direktur SPBU. Namun hingga berita ini dipublikasikan, pihak pengelola SPBU belum memberikan tanggapan resmi.
    ‎Di sisi lain, tim investigasi juga menemukan dugaan bahwa BBM jenis solar, Pertalite, dan Pertamax dalam jumlah besar ditimbun oleh oknum tertentu dengan menggunakan kendaraan bermotor yang dimodifikasi. Aktivitas itu diduga berlangsung secara terkoordinasi, dengan keterlibatan staf SPBU.
    ‎ “Kami menduga ada praktik kolusi dan korupsi dalam sistem operasional SPBU ini. Ketertutupan dari para petugas memperkuat kecurigaan tersebut. Ini bukan sekadar pelanggaran etika pelayanan, tetapi bisa masuk ranah hukum,” ujar Kaperwil Jatim 
    ‎Dugaan permainan ini mencoreng citra SPBU sebagai garda distribusi BBM untuk masyarakat, khususnya pengguna jalan yang berhak atas BBM bersubsidi. Jika tidak ditindak, praktik semacam ini berpotensi meluas dan merugikan banyak pihak.
    ‎Kaperwil Jatim akan terus menelusuri kasus ini dan mendesak aparat serta pihak Pertamina untuk melakukan investigasi mendalam serta menindak tegas jika terbukti terjadi penyimpangan. (Syamsul Bahri)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini