masukkan script iklan disini
PROBOLINGGO – Proyek pembangunan drainase di Desa Krobungan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, menjadi subjek penyelidikan setelah tim media Kaperwil Jatim menemukan adanya dugaan kuat penggunaan anggaran fiktif atau bodong. Temuan ini mengindikasikan potensi adanya praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dalam pengelolaan dana proyek di desa tersebut.
Menurut Ketua Tim media Kaperwil Jatim, proyek drainase tersebut dicurigai karena ketidakjelasan sumber dan rincian anggarannya. Tim menyatakan bahwa temuan anggaran yang diduga fiktif ini menjadi indikasi kuat adanya unsur KKN dalam pelaksanaan proyek di Desa Krobungan.
Lingkup Dugaan KKN yang Lebih Luas
Tim media Kaperwil Jatim menduga bahwa praktik KKN tidak hanya terjadi pada proyek drainase. Mereka mengklaim mayoritas proyek pembangunan di desa tersebut juga kuat indikasinya melibatkan KKN.
Isu Transparansi dan Sumber Dana
Tim media menyatakan sangat menyayangkan kurangnya transparansi mengenai sumber anggaran proyek drainase yang dianggap bodong tersebut. Sumber dana, apakah berasal dari alokasi desa atau sumber lain, belum dapat dipastikan.
Terkait ketidakjelasan tersebut, tim media menduga adanya oknum di Desa Krobungan yang terlibat. "Bisa juga dugaan oknum tersebut adalah Kepala Desa itu sendiri," ujar Ketua Tim, menyebutkan pihak yang diduga bertanggung jawab.
Tim penilai mengklaim bahwa ketidakmauan untuk membuat anggaran proyek secara keseluruhan transparan disebabkan oleh nilai anggaran yang besar, yang diduga akan masuk ke kantong pribadi oknum yang terlibat.
Ketua Tim media Kaperwil Jatim menegaskan komitmen mereka untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas. "Kami akan mencari data tentang bangunan-bangunan lainnya," tambahnya.
Ketua Tim menegaskan bahwa kejanggalan di Desa Krobungan masih banyak. "Setiap pembangunannya diduga kuat 80% banyak yang bodong dan fiktif," tutupnya
Penulis : Syaiful Bahri
