Rakyat SulSel Dambakan Pasangan Pemimpin Merakyat


SUARARAKYAT - Berdasarkan hasil Indeks Demokrasi Indonesia (IDI), Sulawesi Selatan (Sulsel) yang masuk kategori sedang, menunjukan tren positif, pada aspek kesetaraan dengan nilai 86,09 dan aspek kebebasan 83,39.

Artinya, rakyat Sulsel miliki kecerdasan berdemokrasi sesuai dalilnya, 'Vox Populi Vox Dei, (suara rakyat suara tuhan) maka penentuan pemimpin sepenuhnya di tangan rakyat.

Terkait hal itu, di pesta demokrasi, rakyat tidak akan memilih pemimpin seperti "membeli kucing dalam karung". Begitupun dengan bakal calon gubernur dalam menentukan pendampingnya. 

Akan melalui pertimbangan berdasar 'track record' dan moral sosial calon pasangannya. Nantinya, mereka tak hanya berpikir bagimana memenangkan kontestasi Pilgub tapi juga telah memikirkan bagimana setelah menang dan dapat bekerjasama harmonis dalam merealisasikan amanah dan janji-janji politik pada rakyatnya.

Pada kontestasi Pilgub Sulsel, 27 November 2024 mendatang sudah tentu rakyat sangat mengharapkan dan mendambakan kehadiran pasangan pemimpin yang amanah, sederhana, dan merakyat di tengah mereka. 

Suatu keberuntungan besar bagi rakyat miliki pemimpin yang gaya kepemimpinannya bukan otoriter tapi bergaya egaliter yang dapat memberi pengaruh sangat baik dan luar biasa.

Di Sulsel pada khususnya, para pemimpin yang menganut gaya egaliter ini yakni mantan presiden Republik Indonesia ke-3, B.J. Habibie dan diera kekinian adalah Pemimpin Perempuan Penoreh Sejarah dari Tana Tomanurung sebagai Bupati Perempuan Pertama di Sulsel, Indah Putri Indriani.

Salahsatu hal kenapa rakyat Sulsel menginginkan pemimpin amanah memakmurkan bergaya egaliter karena dia pemimpin yang mudah akrab dan gampang dikaribi.

Pemimpin-pemimpin yang gampang didekati biasanya adalah seorang yang ksatria. Dia sadar, bahwa orang yang selalu berusaha mempertahankan citra bahwa dirinya level atasan adalah orang yang menyebalkan.

Indah Putri, pemimpin perempuan yang memiliki kehangatan menjadikan masyarakat disekelilingnya bisa merasakan bahwa benar-benar memiliki hati untuk mereka.

Dia yang nyaman dikaribi adalah orang-orang yang tampil apa adanya. Mereka tak menyembunyikan sesuatu. 
Dia tumbuh menjadi orang jujur tanpa menyakiti. Dia bisa bicara terbuka tanpa melukai. 

Dia sangat INDAH selaku pelayan rakyat serta melayani kemajuan negeri karena dia adalah pemimpin yang gampang didekati, enak diakrabi, dan nyaman dikaribi.

Pemimpin yang mudah diakrabi adalah mereka yang rendah hati dan mengetahui hakikat sebuah hubungan. Dia juga menjadi orang yang sigap dalam meminta maaf sekaligus pengasih. Dia pengampun. 

"Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan". (Q.s. Al Furqan: 63)"

0 Komentar