Beras Premium Mahal dan Langka, Mendag Sarankan Masyarakat Beli Beras Bulog

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat memantau harga beras ke Transmart Cempaka Putih, Jakarta, Senin (19/2/2024).

SUARARAKYAT - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, menyarankan masyarakat yang biasa membeli beras Premium beralih ke beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog.

"Jadi, saya berharap masyarakat beralih ke SPHP karena kalau premium barangnya lagi naik dan barangnya juga tidak sesuai dengan yang diperlukan," kata Zulhas saat memantau harga beras ke Transmart Cempaka Putih, Jakarta, Senin (19/2/2024).

Menurut Mendag, jika sebagian masyarakat beralih ke beras SPHP dari Bulog, stok beras premium diperkirakan akan cukup. Disamping itu, kata Mendag, beras SPHP yang dijual di ritel modern diklaim lebih murah yakni di kisaran Rp 54.000 per 5 kg.

Jadi kalau beralih ke SPHP, saya kira premium akan menjadi cukup karena sebagian bsia dipasok oleh beras sphp dr bulog," tutur dia.

Mendag pun optimistis jika stok beras SPHP dari Bulog bisa mencukupi kebutuhan masyarakat yang biasa membeli beras di ritel modern. Bahkan Pemerintah melalui Bulog telah menyediakan 1,3 juta ton untuk SPHP. "Cukup. Kita ada 1,3 juta (ton) kan dari bulog. Aman, nggak ada masalah," katanya. 

Mendag membeberkan alasan ritel modern yang kini jarang menjual beras premium lantaran harga beras premium yang dijual produsen ke ritel modern sudah mahal, sehingga ada sebagian ritel modern yang tetap dan tidak membeli beras dari produsen tersebut.

"Nah oleh karena itu, Trasmart tidak menjual premium. Premium yang di luar SPHP karena hitungannya tidak masuk karena suplainya lambat karena kan gara-gara El nino mundur. Oleh karena itu Pemerintah mengisi dengan SPHP," ujarnya.

Mendag menyebut, harga beras premium yang dijual diritel modern tembus dikisaran Rp 80.000 per 5 kg. Sedangkan HET-nya dikisaran Rp 69.500 per 5 kg. Hal itulah yang menyebabkan beras premium langka.

"Ini enggak ambil karena premium itu harganya tinggi. Harganya kan tinggi, premium. Ada yang Rp72.000 per 5 kg. Ada yang Rp80.000. Sementara Het-nya masih Rp69.500. Ngambilnya ada Rp72.000 Ya? Ada Rp75.000. Maka retail Modern tidak menjual premium," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan kunjungan ke Ritel modern untuk meninjau pasokan beras ke Transmart Kota Kasablanka, Senin (19/2/2024).

Mendag mengakui harga beras premium di ritel modern sudah mengalami kenaikan. Lantaran, harga beras premium yang dijual produsen ke ritel modern sudah mahal, sehingga ada sebagian ritel modern yang tetap membeli beras dari produsen tersebut dan dijual diatas HET ke masyarakat.

"Saya ngecek beras, di pasar ritel modern memang supplier untuk premium harganya sudah naik. Jadi, sebagian ritel modern tidak ambil karena belinya sudah di atas HET dan ada sebagian ritel tetap ambil jualnya diatas HET gitu," kata Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag pun membeberkan penyebab lain harga beras secara nasional mengalami kenaikan karena dampak El Nino, yang membuat masa panen raya mundur yang menyebabkan permintaan meningkat namun stok terbatas.

"Tentu juga karena El Nino kan panen kita mundur dan supply kita berkurang," ujarnya.

Untuk mengantisipasi kelangkaan dan mahalnya harga beras Premium di ritel modern, Pemerintah terus menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog.

"Pemerintah mengambil solusi mempercepat beras SPHP dari bulog, itu harganya tentu harga subsidi dijualnya 5 kilo itu Rp 54.000 sudah ada untung di dalam itu," ujarnya.

Diketahui HET beras premium untuk Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi Rp. 13.900/kg. Sementara itu, untuk Zona 2 meliputi Sumatera selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan, HET beras premium Rp.14.400/kg. Adapun zona 3 meliputi Maluku dan Papua, HET beras premium sebesar Rp. 14.800/kg.

Sebagai informasi, dilansir dari Pusat Induk Beras Cipinang (PIBC) harga beras premium berada dikisaran Rp 19.214 per kg, sehingga jika per 5 kg bisa tembus di angka Rp 96.070

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan stok beras nasional cukup untuk menghadapi bulan puasa Ramadan, yang diperkirakan berlangsung pada Maret hingga April 2024.

Pernyataan itu, ia sampaikan di sela-sela acara silaturahim dengan para nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) Binaan Permodalan Nasional Madani (PNM), usai meninjau langsung stok beras di Gudang Bulog, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat.

“Ya kalau stok nggak ada masalah, tadi kita lihat sendiri stoknya melimpah seperti itu,” ujar Jokowi dikutip dari Antara, Jumat (16/2/2024).Menurut Presiden, yang menjadi perhatian pemerintah saat ini adalah bagaimana mendistribusikan beras dengan baik dan merata ke pasar, hingga sampai ke tangan masyarakat.

“Yang paling penting memang bagaimana mendistribusikan secara baik dan sampai ke pasar, sampai ke masyarakat, sampai ke supermarket semuanya bisa tersedia. Itu bukan barang (perkara) mudah ya,” tuturnya

0 Komentar