Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Latest Post

"Sudah Ditunggu di Pendopo": Wartawan Kalbar Dihubungi Oknum, Ditawari Amplop untuk Bungkam Berita!

Syam
Rabu, 25 Juni 2025
Last Updated 2025-06-25T00:41:12Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini

Pertemuan tersebut memicu spekulasi publik: Apakah ada lobi politik tersembunyi? Apakah skema "pengamanan" isu tengah dijalankan?


SUARARAKYAT, Kalbar – Dunia pers Kalimantan Barat diguncang skandal yang bikin bulu kuduk merinding. Sejumlah jurnalis media online lokal mengaku dihubungi oleh nomor tak dikenal yang mengatasnamakan diri sebagai tim sukses gubernur terpilih. Isi pembicaraannya bikin geram yakni tawaran amplop berisi uang, bingkisan, dan pertemuan eksklusif di Pendopo Gubernur, semuanya demi satu tujuan yaitu menghapus berita kritis.

Lebih mengejutkan lagi, si penelepon menyebut, "Bapak Gubernur sudah menunggu langsung di Pendopo". “Kami diminta datang ke pendopo, katanya sudah ditunggu. Tapi cara bicaranya penuh tekanan, dan terkesan ada skenario licik. Kami curiga, ini bukan ajakan resmi,” ungkap seorang redaktur senior yang menolak disebutkan namanya.

Bukti Chat Kepada Wartawan 



Modus ini muncul tak lama setelah viralnya pertemuan beberapa tokoh nasional di Kalbar, termasuk Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, staf kepresidenan, Rafi Ahmad dan Arief Rinaldy, putra gubernur terpilih Kalbar. Publik mulai berspekulasi: Ada apa di balik pertemuan itu? Lobi politik? Pengamanan kasus?

Sejumlah pemimpin redaksi pun angkat suara. Mereka mengecam keras upaya intimidasi ini dan menegaskan bahwa simbol resmi seperti Pendopo Gubernur tak boleh dijadikan panggung transaksi politik diam-diam. 

“Kalau ini murni ulah oknum, itu sudah gawat. Tapi jika benar berasal dari lingkaran kekuasaan, maka ini alarm demokrasi. Pendopo bukan tempat barter berita,” ujar seorang jurnalis investigatif di Pontianak.

Hingga kini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Gubernur Kalbar. Banyak pihak mendesak agar nama baik dan jabatan gubernur tidak dijadikan tameng atau senjata intimidasi terhadap kebebasan pers.

Satu hal yang pasti yaitu Pers Kalbar tak bisa dibeli. Mereka menolak amplop. Mereka menolak diam. Mereka memilih berdiri tegak di garis depan demokrasi. (TIM)
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl

Terkini