masukkan script iklan disini
LUMAJANG – Pekerjaan pengaspalan di ruas jalan Lumajang–Probolinggo kini telah mencapai progres sekitar 85 persen. Proyek ini dikerjakan oleh tim gabungan yang terdiri dari konsultan pengawas, konsultan perencanaan, serta dua pelaksana utama yakni PT Tripalindo dan PT Mitra Nagata Wisesa, dengan pendampingan dari awak media Kaperwil Suara Rakyat.
Pelaksanaan pengaspalan dilakukan pada malam hari, mulai pukul 23.00 WIB hingga selesai, karena pada siang hari lokasi kerap diguyur hujan. Penggunaan waktu malam dianggap lebih efektif untuk menjaga kualitas aspal tetap stabil dan suhu tetap terjaga.
Aspal yang digunakan pada proyek ini terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu:
1. AC-Base (Asphalt Concrete Base)
Merupakan lapisan pondasi bawah pada konstruksi jalan yang memiliki kekuatan sangat baik, dengan ketebalan sekitar 10 cm.
2. AC-BC (Asphalt Concrete Binder Course)
Lapisan kedua yang berfungsi memberikan dukungan kekuatan struktural. Campurannya terdiri dari bitumen, agregat kasar, agregat halus, dan filler, dengan ketebalan 7,5 cm.
3. AC-WC (Asphalt Concrete Wearing Course)
Lapisan permukaan atas atau lapisan aus, yang berfungsi sebagai pelindung utama jalan dari beban lalu lintas, dengan ketebalan 5 cm.
Suhu aspal dijaga pada kisaran 150°C agar hasilnya maksimal. Jika suhu turun di bawah 100°C, daya rekat dan kekuatan tekan aspal akan menurun, sehingga berpotensi mengurangi umur jalan—terutama karena ruas ini merupakan jalan provinsi yang dilalui kendaraan besar dengan muatan hingga berton-ton.
Pengerjaan di lapangan dilakukan dengan penuh kehati-hatian, terutama dalam hal pengukuran ketebalan, lebar jalan, serta pengaturan alat berat. Kesalahan kecil dapat berdampak pada kualitas akhir jalan. Aspal yang digunakan juga diambil langsung dari pabrik ternama milik PT Tripalindo Transwix untuk memastikan mutu tetap terjaga.
.jpg)


