masukkan script iklan disini
![]() |
Tak Terima Dikritik, Kades Tamansari Diduga Ancam Warga,"Kepala Desa Bukan Raja" |
PROBOLINGGO, SUARARAKYAT – Sebuah video berdurasi lima menit lebih beredar luas di media sosial, menampilkan klarifikasi Kepala Desa Tamansari, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Video itu memicu polemik baru: tuduhan arogansi dan penyalahgunaan wewenang oleh sang kepala desa, Soetadji.
Dalam video tersebut, Soetadji menyatakan telah meminta izin kepada pihak pengelola perumahan sebelum mengambil tutup saluran beton. Namun, pengakuannya segera dibantah oleh sejumlah warga dan pihak kontraktor. “Kepala desa tidak pernah meminta izin kepada saya,” kata kontraktor perumahan saat dihubungi awak media Kaperwil Suara Rakyat Jatim, Rabu, 14 Mei 2025. Bahkan, menurutnya, penjaga perumahan sempat mengingatkan agar Soetadji meminta izin terlebih dahulu, namun diabaikan.
Aksi kepala desa itu sontak memicu protes dua perempuan warga setempat. Mereka, yang diketahui sebagai anak dari penjaga keamanan perumahan, mempertanyakan langkah Soetadji. Salah satu dari mereka bahkan mengaku mendapat ancaman saat memprotes. “Kami diancam akan ditempeleng, dan adik saya diminta menyerahkan ponsel karena merekam kejadian,” kata salah satu warga yang enggan disebut namanya.
Warga menilai Soetadji bertindak sewenang-wenang dan enggan menerima kritik. “Keputusan kepala desa seolah mutlak, tidak boleh digugat. Ini bukan kerajaan,” ujar seorang warga dengan nada kesal.
Kondisi ini dinilai telah membuat suasana pemerintahan desa tidak kondusif. Warga meminta Pemerintah Kabupaten Probolinggo turun tangan dan menindak kepala desa yang dianggap bertindak di luar kewenangannya. “Desa ini milik rakyat, bukan milik pribadi kepala desa,” ujar salah satu tokoh masyarakat.
Sementara itu, hingga berita ini ditulis, Kepala Desa Soetadji belum memberikan keterangan tambahan di luar video klarifikasi yang beredar. (Syam)