masukkan script iklan disini
SUARARAKYAT, LUWU UTARA - Di tengah-tengah meriah nya peringatan hari jadi Luwu Utara yang ke-25 Tahun yang dihadiri para petinggi Luwu Utara dan juga PJ gubernur serta Kapolda Sulsel, ternyata banyak masyarakat Luwu Utara yang sedang menjerit dan menangis atas musibah yang terjadi pada mereka karena kelalaian Pemerintah.
Tetapi ironisnya ditengah penderitaan yang dialami masyarakat Luwu Utara tersebut pemerintah Luwu Utara malah sibuk dengan perayaan-perayaan seremonial yang tidak ada pengaruh nya dalam menyelesaikan persoalan yang di hadapi masyarakat tersebut dan justru malah membuang-buang anggaran, mereka seolah terlihat berbahagia di atas penderitaan rakyatnya.
Jenlap (Sigit Nugroho) menyampaikan kami dari Gerakan Mahasiswa Luwu Utara (GEMARA) sangat kecewa besar terhadap pemerintah kabupaten Luwu Utara di karenakan pada saat kami melakukan penyampaian pendapat tepatnya didepan monumen Masamba affair kami langsung di kelilingi oleh pihak kepolisian dengan persenjataan yang lengkap seolah melihat kami seperti kriminal dan pihak kepolisian selalu mencoba menghalangi langkah kami dalam menyampaikan isu tuntutan yang kami bawah.
Bukan hanya sampai di situ, selepas kita melakukan aksi di depan monumen Masamba Affair kita langsung berangkat ke kantor daerah namun ironisnya lagi-lagi kami malah di diperhadapkan dengan pihak kepolisian yang berseragam lengkap dengan tentengan senjata, hal ini yang membuat kami kecewa besar terhadap pemerintah Luwu Utara yang selalu nya tidak pernah mau menemui massa Aksi, ini yang membuat kami resah atas pemerintah hari ini mereka malah sibuk melaksanakan agenda-agenda yang hanya membuang anggaran dan menegasikan soal kemanusiaan ini.
Wajendlap pada aksi kali ini juga menyampaikan jika hari ini kami tidak di dengar jangan salah jika esok hari kami akan mengkonsolidasikan seluruh kekuatan dan menggalang massa sebanyak mungkin untuk mendobrak yang menghalangi langkah kami mosi tidak percaya kepada pemerintah Luwu Utara, tutur Aldi Wakil jenderal lapangan.