masukkan script iklan disini
Probolinggo – Kasus kekerasan seksual terhadap anak yang semakin marak di masyarakat mendorong PKK Desa Paras, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, menggelar sosialisasi pencegahan kekerasan seksual terhadap anak balita. Acara tersebut dibuka langsung oleh Camat Tegalsiwalan, Windayati, dan dihadiri berbagai elemen masyarakat.
Dalam sambutannya, Camat Windayati menekankan pentingnya peran keluarga dan lingkungan sekitar dalam melindungi anak-anak dari ancaman pelecehan. “Pelecehan seksual adalah bentuk interaksi tidak pantas antara orang dewasa dan anak, baik secara fisik maupun nonfisik, yang sangat merugikan tumbuh kembang anak. Kasus seperti ini harus dicegah sejak dini agar tidak meluas,” tegasnya.
Data dari lembaga terkait mencatat, pada Juni 2023 terdapat lebih dari 575 kasus kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia, dengan rata-rata satu kasus baru setiap 18 jam 45 menit. Kondisi ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat.
Sementara itu, Kapolsek Tegalsiwalan AKP Hengky Yuana, SH dalam kesempatan tersebut menyoroti maraknya kasus yang justru dilakukan oleh orang dekat korban. “Fenomena ini ibarat gunung es, yang terlihat sedikit di permukaan namun jauh lebih besar di dalamnya. Tidak sedikit pelaku berasal dari kalangan terdekat anak, seperti guru, tetangga, bahkan keluarga sendiri,” ungkapnya.
Menurutnya, mudahnya akses internet dan pornografi juga memberi dampak buruk pada anak. Ia mengingatkan bahwa korban pelecehan seksual tidak hanya mengalami trauma psikis, tetapi juga bisa mengalami dampak fisik dan sosial jangka panjang. “Korban sering mengalami trauma, stres, gangguan tidur, hingga sakit secara fisik. Dari sisi sosial, banyak korban kemudian menarik diri dan sulit membangun kepercayaan dengan orang lain,” jelas AKP Hengky.
Lebih lanjut, ia menyebut sejumlah faktor penyebab terjadinya pelecehan seksual pada anak, antara lain rendahnya kesadaran masyarakat terhadap hak anak, minimnya pendidikan karakter dalam keluarga, hingga masih dianggap tabu membicarakan seks antara orang tua dan anak.
“Justru pendidikan seks sejak dini dapat menjadi benteng bagi anak-anak agar mereka bisa memahami batasan diri. Kami imbau masyarakat untuk segera melaporkan kepada pihak kepolisian jika menemukan tindak kekerasan seksual terhadap anak maupun perempuan,” pungkas Kapolsek Tegalsiwalan.


